10 Film Nominasi Oscar 2023 yang Harus Kamu Tonton

Ajang penghargaan Oscar 2023 telah mencuri perhatian dunia perfilman. Dengan beragam film berkualitas yang masuk nominasi, para penggemar sinema memiliki banyak pilihan menarik untuk ditonton. Acara bergengsi ini, yang diselenggarakan di Dolby Theatre, Los Angeles, menampilkan karya-karya terbaik dari berbagai genre dan sutradara ternama seperti Steven Spielberg.

Artikel ini akan membahas 10 film nominasi Oscar 2023 yang layak untuk disaksikan. Dari kisah petualangan multiverse "Everything Everywhere All at Once" hingga drama perang "All Quiet on the Western Front", setiap film menawarkan pengalaman unik bagi penontonnya.

Film ini mengisahkan Evelyn Quan Wang, seorang imigran China yang menjalankan bisnis penatu di Amerika. Evelyn dihadapkan pada berbagai masalah, termasuk perceraian, hubungan dengan putrinya, dan masalah pajak. Suatu hari, Evelyn terhubung dengan dunia paralel dan harus menyelamatkan multiverse dari ancaman Jobu Tupaki. Untuk mengalahkan Jobu Tupaki, Evelyn harus mengakses kemampuan dari varian dirinya di berbagai semesta.

Film ini mendominasi Oscar 2023 dengan meraih 11 nominasi. Kategori nominasi meliputi Best Picture, Best Director, Best Actress, Best Supporting Actor, Best Supporting Actress, Best Original Screenplay, Best Original Score, Best Original Song, Best Costume Design, dan Best Film Editing. Everything Everywhere All at Once berhasil membawa pulang tujuh piala Oscar, termasuk Best Picture, Best Director, dan Best Actress untuk Michelle Yeoh.

Film ini menggabungkan berbagai genre, termasuk romansa, komedi, sci-fi, dan seni bela diri. Dengan konsep multiverse yang unik, film ini menawarkan pengalaman menonton yang tak terduga. Visual efek yang menakjubkan dan cerita yang kompleks namun menarik menjadi daya tarik utama. Everything Everywhere All at Once mendapat sambutan positif dari kritikus, meraih rating 8,5 dari 10.

Film ini mengisahkan persahabatan Pádraic Súilleabháin dan Colm Doherty yang tiba-tiba retak. Berlatar di pulau Inisherin, Irlandia, pada tahun 1923, Colm memutuskan untuk mengakhiri persahabatan mereka tanpa alasan jelas. Pádraic, yang kebingungan, berusaha memperbaiki hubungan mereka, sementara konflik ini menjadi buah bibir penduduk desa.

The Banshees of Inisherin meraih sembilan nominasi Oscar 2023, termasuk Best Picture, Best Director untuk Martin McDonagh, Best Actor untuk Colin Farrell, Best Supporting Actor untuk Brendan Gleeson dan Barry Keoghan, Best Supporting Actress untuk Kerry Condon, dan Best Original Screenplay. Film ini juga mendapat nominasi untuk Best Film Editing.

Film ini menonjol dengan akting para pemain asli Irlandia dan penggunaan dialek Irlandia yang kental. Sutradara Martin McDonagh berhasil menggabungkan unsur komedi dengan tema-tema serius seperti kesepian dan krisis eksistensial. Keindahan lanskap Irlandia dipotret dengan elegan, menciptakan nuansa yang sesuai dengan tema film. Dialog-dialog dalam film ini juga mendalam dan penuh makna.

Film ini mengisahkan Paul Bäumer, prajurit muda Jerman berusia 17 tahun, yang mendaftar sukarela bersama tiga sahabatnya untuk berperang di Perang Dunia I pada tahun 1917. Awalnya terdorong oleh semangat patriotisme, Paul segera menghadapi kenyataan pahit perang. Dia menyaksikan kematian teman-temannya dan mengalami penderitaan di medan perang, termasuk kekurangan makanan dan air bersih.

Film ini meraih prestasi gemilang di Oscar 2023, membawa pulang piala untuk kategori Film Internasional Terbaik. All Quiet on the Western Front juga memenangkan penghargaan untuk Sinematografi Terbaik, Desain Produksi Terbaik, dan Skor Terbaik. Total, film ini dinominasikan dalam 9 kategori, termasuk Film Terbaik.

Keunggulan utama film ini terletak pada kualitas produksi yang luar biasa. Sinematografi yang memukau membawa penonton seolah-olah berada langsung di medan perang. Detail visual yang mencekam dan properti perang yang dibuat dengan teliti menambah kekuatan narasi anti-perang film ini. Akting Felix Kammerer sebagai Paul Bäumer juga patut diapresiasi karena berhasil menggambarkan transformasi dari kenaifan menjadi kengerian perang dengan sangat meyakinkan.

Film ini mengisahkan kembalinya Pete "Maverick" Mitchell (Tom Cruise) ke belakang kokpit pesawat Angkatan Laut AS setelah lebih dari 30 tahun. Maverick ditugaskan untuk melatih 12 pilot terbaik US Navy dalam misi berbahaya yang mengancam nyawa dalam waktu 3 pekan. Dia bertemu dengan Lt. Bradley "Rooster" Bradshaw (Miles Teller), putra mendiang sahabatnya, Goose.

Top Gun: Maverick meraih beberapa nominasi Oscar 2023, termasuk Film Terbaik, Penyuntingan Film Terbaik, Lagu Orisinal Terbaik ("Hold My Hand" oleh Lady Gaga dan BloodPop), Suara Terbaik, dan Efek Visual Terbaik. Tom Cruise masuk sebagai nominasi produser dalam kategori Film Terbaik.

Film ini unggul dalam penceritaan, dramatisasi, humor segar, dan adegan aksi yang memacu adrenalin. Penggunaan efek praktis dan kamera yang ditempatkan di sekujur tubuh F/A-18 Super Hornet memberikan pengalaman menonton yang intens. Top Gun: Maverick berhasil memuaskan penggemar film pertama dan menggaet penggemar baru.

Film ini mengisahkan perjalanan hidup Elvis Presley, ikon musik legendaris yang dijuluki "King of Rock and Roll". Disutradarai oleh Baz Luhrmann, film berdurasi 2 jam 39 menit ini menggambarkan jatuh bangun karier Presley, dari masa kecilnya yang miskin hingga menjadi bintang musik terkenal. Dengan gaya visual yang memukau, Luhrmann berhasil menampilkan keglamoran Elvis bahkan dalam adegan-adegan yang menggambarkan kehidupan sulit sang legenda.

"Elvis" meraih beberapa nominasi Oscar 2023, termasuk Film Terbaik dan Aktor Terbaik untuk Austin Butler. Butler, yang sebelumnya memenangkan Golden Globe untuk peran yang sama, mendapat pujian atas penampilannya yang totalitas dalam memerankan Presley. Nominasi ini menjadi momen emosional bagi Butler, mengingat kepergian Lisa Marie Presley, putri Elvis, yang terjadi tak lama setelah kemenangannya di Golden Globe.

Keunggulan utama film ini terletak pada akting memukau Austin Butler yang berhasil menghidupkan kembali sosok Elvis Presley dengan sempurna. Butler meniru dengan akurat cara bicara, ekspresi, dan gaya menari Presley. Film ini juga menonjol dalam menampilkan adegan-adegan konser yang energetik, membuat penonton seolah-olah mengalami langsung keseruan pertunjukan Elvis.

Film ini mengisahkan kelanjutan kisah Jake Sully dan keluarganya di Pandora. Jake, yang telah menikah dengan Neytiri, memimpin suku Na'vi dan menghadapi ancaman baru dari "orang-orang langit". Untuk melindungi keluarganya, Jake mengasingkan diri dan membentuk aliansi dengan klan Metkayina yang hidup di lautan. Petualangan seru Jake dan keluarganya bersama klan Metkayina menjadi fokus utama film ini.

Film ini meraih empat nominasi Oscar 2023, termasuk "Best Picture", "Best Sound", "Best Production Design", dan "Best Visual Effects". Avatar: The Way of Water berhasil memenangkan penghargaan "Best Visual Effects". Penghargaan ini diterima oleh Joe Letteri, Richard Baneham, Eric Saindon, dan Daniel Barrett.

Avatar: The Way of Water menonjol dengan efek visual yang memukau, melebihi film-film masa kini . James Cameron sengaja menunggu lama untuk merilis sekuel ini demi mendapatkan efek visual terbaik. Film ini menjadi film terlaris ketiga sepanjang masa dengan penghasilan $2,93 miliar secara global. Durasi film yang mencapai 3 jam 10 menit tidak mengurangi kualitas cerita dan visualnya yang spektakuler.

Film ini mengisahkan perjalanan Sammy Fabelman (Gabriel LaBelle), seorang anak muda yang jatuh cinta pada dunia perfilman setelah menonton "The Greatest Show on Earth" di bioskop bersama orangtuanya. Sammy mulai membuat film-film pendek dengan kamera pemberian orangtuanya, menggunakan adik-adiknya sebagai aktor. Cerita berfokus pada pertumbuhan Sammy selama satu dekade, menggambarkan hubungan keluarga yang kompleks dan pilihan antara kecintaan pada film atau keluarga.

The Fabelmans meraih tujuh nominasi Oscar 2023, termasuk Best Picture dan Best Director untuk Steven Spielberg. Film ini juga mendapat nominasi untuk Best Original Screenplay, Best Score (John Williams), Best Production Design, Best Actress (Michelle Williams), dan Best Supporting Actor (Judd Hirsch). Nominasi ini menambah daftar panjang film-film Spielberg yang pernah dinominasikan untuk Best Picture.

Film ini menonjol dengan penggambaran detail proses pembuatan film Sammy, termasuk eksperimen penyuntingan manual. The Fabelmans juga menyajikan keseimbangan antara drama keluarga dan komedi. Akting para pemeran, terutama Gabriel LaBelle sebagai Sammy, mendapat pujian. Sinematografi Janusz Kaminski dan musik John Williams menambah keindahan visual dan emosional film.

Film drama psikologis ini menceritakan tentang Lydia Tár (Cate Blanchett), seorang komposer dan konduktor musik terkenal. Sebagai kepala konduktor wanita pertama Berlin Philharmonic, Tár mempersiapkan rekaman langsung Simfoni ke-5 Mahler. Film ini menggambarkan ambisi dan penyalahgunaan kekuasaan Tár dalam dunia musik klasik.

Tár meraih enam nominasi Oscar 2023, termasuk Best Picture dan Best Director untuk Todd Field. Cate Blanchett dinominasikan untuk Best Actress, sementara Florian Hoffmeister mendapat nominasi untuk Sinematografi Terbaik. Film ini juga mendapat pujian untuk penulisan naskah, pengeditan, dan desain suara.

Film ini menonjol dengan akting memukau Cate Blanchett yang menghidupkan karakter Lydia Tár dengan sempurna. Penggambaran dunia musik klasik elit, termasuk rutinitas latihan dan skandal di dalamnya, menambah kedalaman cerita. Tár juga menghadirkan studi karakter yang kompleks, memicu diskusi tentang kekuasaan dan konsekuensinya.

Film ini mengisahkan pasangan model dan influencer, Carl dan Yaya, yang diundang ke kapal pesiar mewah. Cerita dibagi menjadi tiga babak, dimulai dengan pengenalan karakter dan hubungan mereka. Babak kedua berlatar di kapal pesiar, mengangkat isu-isu sosial, ekonomi, dan politik. Setelah kecelakaan parah, para penumpang terdampar di pulau terpencil, mengubah hierarki sosial.

Triangle of Sadness meraih nominasi Oscar 2023 untuk kategori Best Picture, Best Director, dan Best Writing (Original Screenplay). Film ini juga memenangkan Palme d'Or di Cannes Film Festival dan meraih beberapa penghargaan di European Film Awards, termasuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.

Film ini menonjol dengan pendekatan satire yang cerdas, mengkritik gaya hidup orang kaya dan ketimpangan sosial. Ruben Östlund sebagai sutradara berhasil memadukan komedi gelap dengan sindiran sosial yang tajam. Akting para pemain, termasuk Harris Dickinson dan Charlbi Dean, mendapat pujian. Film ini juga menghadirkan dialog humoris dan penggambaran karakter yang kompleks.

Film ini mengisahkan sekelompok wanita di komunitas Mennonite terpencil di Bolivia yang mengalami pelecehan seksual selama bertahun-tahun. Para korban diberi obat tidur dan diserang oleh pria dalam komunitas mereka. Cerita berfokus pada diskusi para wanita yang harus memilih antara tetap tinggal dan melawan atau meninggalkan komunitas.

Women Talking masuk dalam nominasi Oscar 2023 untuk kategori Best Picture dan Best Adapted Screenplay. Film ini berhasil memenangkan penghargaan Best Adapted Screenplay. Disutradarai oleh Sarah Polley, film ini diadaptasi dari novel karya Miriam Toews dengan judul yang sama.

Film ini menonjol dengan dialog yang kuat dan penggambaran jujur tentang penyintas kekerasan seksual. Akting para pemain, termasuk Rooney Mara, Claire Foy, dan Jessie Buckley, mendapat pujian. Women Talking berhasil menyajikan berbagai sudut pandang terhadap isu yang diangkat, sambil tetap mempertahankan kehangatan antar karakter.

Film-film nominasi Oscar 2023 menawarkan berbagai genre dan pengalaman sinematik yang beragam. Dari petualangan multiverse di "Everything Everywhere All at Once" hingga drama perang yang menggetarkan di "All Quiet on the Western Front", setiap film memiliki keunikan tersendiri. Kehadiran aktor-aktor berbakat seperti Austin Butler, Michelle Yeoh, dan Cate Blanchett menambah daya tarik film-film ini untuk ditonton.

Pada akhirnya, nominasi Oscar 2023 menampilkan karya-karya terbaik dalam industri perfilman. Film-film ini tidak hanya menghibur, tapi juga mengajak penonton untuk merefleksikan berbagai isu sosial dan kemanusiaan. Dengan kualitas sinematografi yang memukau dan cerita yang mendalam, film-film ini layak untuk diapresiasi oleh pecinta sinema di seluruh dunia.