Millie Bobby Brown: Dari Stranger Things ke Film Hollywood Terbaru

Millie Bobby Brown memulai kariernya di industri hiburan pada usia 8 tahun, namun siapa yang menyangka bahwa gadis kecil ini akan menjadi salah satu bintang muda paling berpengaruh di Hollywood. Kesuksesannya dalam serial Stranger Things telah membuka pintu menuju berbagai peluang baru dalam dunia perfilman.

Kini di usia 20 tahun (2024), Millie Bobby Brown tidak hanya dikenal sebagai aktris berbakat, tetapi juga sebagai produser muda yang aktif mengembangkan berbagai proyek film Netflix. Perjalanannya dari serial televisi hingga film-film blockbuster Hollywood menunjukkan evolusi karier yang mengesankan.

Awal Mula Karier Millie Bobby Brown

Perjalanan karier Millie Bobby Brown dimulai ketika seorang talent scout menemukannya di sebuah workshop akting akhir pekan. Sang pencari bakat melihat potensi alami yang dimiliki Millie dan menyarankan orangtuanya untuk membawanya ke Hollywood.

Debut akting di usia muda

Setelah pindah ke Los Angeles pada tahun 2013, Millie mendapatkan peran profesional pertamanya di serial fantasy ABC "Once Upon a Time in Wonderland" sebagai Young Alice. Meskipun masih berusia 9 tahun dan tidak memiliki pelatihan akting formal, Millie menunjukkan bakat alami yang luar biasa.

Peran-peran kecil sebelum terkenal

Sebelum mencapai kesuksesan besar, Millie tampil di beberapa serial televisi ternama:

Peran utama di serial "Intruders" (BBC America)

Tampil sebagai bintang tamu di "Modern Family" (ABC)
Berperan di "Grey's Anatomy" sebagai Ruby
Muncul di serial "NCIS"

Proses audisi Stranger Things

Proses mendapatkan peran Eleven tidaklah mudah. Millie harus bersaing dengan 307 gadis lainnya dalam audisi. Sebelumnya, dia sempat mengalami pengalaman audisi yang mengecewakan, bahkan seorang casting director berpengaruh mengatakan bahwa dia tidak akan berhasil di industri ini.

Namun, kemampuan aktingnya yang luar biasa membuat para casting director terkesan. Selama proses audisi, Millie yang berasal dari Inggris bahkan konsisten menggunakan aksen Amerika, sebuah prestasi yang dianggap mengesankan oleh Carmen Cuba, casting director Stranger Things.

Tiga bulan setelah audisi terakhirnya, Millie resmi terpilih sebagai Eleven. Para Duffer Brothers, pencipta serial ini, mencari aktor muda yang sudah berpengalaman karena peran ini membutuhkan kemampuan akting yang spesifik dan jadwal syuting yang intensif selama berbulan-bulan.

Kesuksesan Fenomenal Stranger Things

Stranger Things menjadi fenomena global yang mengubah lanskap pertelevisian streaming. Sebagai serial Netflix, season keempat show ini mencatatkan rekor mengesankan dengan 781 juta jam ditonton dalam 28 hari pertama penayangannya.

Peran ikonik sebagai Eleven

Millie Bobby Brown memerankan karakter Eleven, seorang gadis muda dengan kekuatan psikokenetik yang menjadi objek eksperimen para ilmuwan. Penampilannya yang misterius dan menawan membuat Eleven menjadi favorit penggemar dan ikon dari serial ini. Karakter ini bahkan menginspirasi berbagai karya seni penggemar, tato, dan memberikan makna baru pada istilah "mouth breather".

Dampak serial terhadap popularitas

Kesuksesan Stranger Things memberikan dampak luar biasa pada karier Brown. Tiga hari setelah premiere season pertama, hidupnya berubah total. Popularitasnya meningkat pesat hingga ia menjadi orang termuda yang masuk dalam daftar Time 100.

Penghargaan dan nominasi

Prestasi Brown dalam serial ini mencakup berbagai penghargaan bergengsi:

Dua nominasi Primetime Emmy Award untuk Outstanding Supporting Actress in a Drama Series

Pemenang Screen Actors Guild Award untuk Outstanding Performance by an Ensemble in a Drama Series bersama para pemain lainnya
Penghargaan Saturn Award untuk Best Performance by a Younger Actor in a Television Series
Memenangkan MTV Movie & TV Awards untuk kategori Best Actor in a Show

Notably, Brown menjadi salah satu anggota pemeran paling sukses dalam hal penghargaan, dengan total 12 kemenangan dan 32 nominasi. Penampilannya mendapat pujian luas dari kritikus, dengan The Daily Telegraph menyebutnya sebagai "bintang dari pertunjukan ini".

Indeed, dampak Stranger Things terhadap karier Brown sangat signifikan, memberikannya "tools and resources" untuk menjadi aktris yang lebih baik. Meskipun demikian, kesuksesan ini juga membawa tantangan tersendiri, terutama dalam menghadapi sorotan publik di usia muda.

Transformasi ke Layar Lebar

Setelah sukses di dunia televisi, Millie Bobby Brown subsequently melangkah ke industri film Hollywood dengan debut yang mengesankan. Peralihan dari layar kecil ke layar lebar ini menandai babak baru dalam kariernya yang cemerlang.

Debut film Godzilla

Tahun 2019 menjadi tonggak bersejarah saat Brown membintangi film blockbuster Godzilla: King of the Monsters sebagai Madison Russell. Dalam film ini, dia berperan sebagai putri dari dua tokoh utama yang diperankan Vera Farmiga dan Kyle Chandler. Sutradara Michael Dougherty mengungkapkan bahwa merekrut Brown merupakan keputusan yang tepat setelah melihat penampilannya yang memukau di Stranger Things.

Proyek Enola Holmes

Furthermore, Brown tidak hanya membintangi tetapi juga menjadi produser dalam film Enola Holmes di Netflix. Film yang mengadaptasi novel karya Nancy Springer ini mengisahkan petualangan adik perempuan Sherlock Holmes. Notably, Brown terlibat dalam berbagai aspek produksi, termasuk:

Berdiskusi dengan sutradara Harry Bradbeer tentang energi, emosi, dan eksentrisitas film

Berkolaborasi dengan penulis Jack Thorne untuk pengembangan karakter
Terlibat dalam improvisasi adegan, sesuatu yang jarang dia lakukan di Stranger Things

Perkembangan kemampuan akting

Additionally, kemampuan akting Brown menunjukkan perkembangan signifikan dalam setiap proyeknya. Meskipun mengalami kehilangan pendengaran di telinga kiri, hal ini tidak menghalangi kemampuan aktingnya. Brown membuktikan bahwa dia mampu berkomunikasi dengan penonton melalui ekspresi wajah yang kuat.

Film Enola Holmes mendulang kesuksesan besar dengan 76 juta penonton pada bulan pertama penayangannya di Netflix. Kesuksesan ini mengantarkan Brown ke sekuel film tersebut, Enola Holmes 2, di mana karakternya semakin berkembang sebagai detektif muda yang mandiri.

Perjalanan Menjadi Produser Muda

Pada usia 16 tahun, Millie Bobby Brown mencatatkan sejarah sebagai salah satu produser termuda di Hollywood dengan mendirikan perusahaan produksinya sendiri.

Mendirikan produksi sendiri

Brown mendirikan PCMA Productions sebagai wadah kreativitasnya dalam mengembangkan berbagai proyek film. Melalui perusahaan ini, dia telah menghasilkan beberapa proyek unggulan untuk Netflix, termasuk:

Enola Holmes dan sekuelnya

Film petualangan fantasi Damsel
Adaptasi novel Nineteen Steps
Drama keluarga A Time Lost

Keterlibatan dalam pengembangan film

Notably, Brown tidak sekadar menjadi produser figuran. Dia terlibat aktif dalam berbagai aspek produksi film, mulai dari:

Proses penulisan naskah

Pemilihan pemain
Pengembangan karakter
Diskusi kreatif dengan sutradara

Particularly dalam produksi Enola Holmes, Brown berkolaborasi intensif dengan tim kreatif untuk memastikan visi film sesuai dengan yang dia bayangkan. "Saya terlibat dalam proses casting dan penulisan. Kami berbicara tanpa henti tentang apa yang kami inginkan untuk film ini," ungkapnya.

Visi kreatif sebagai produser

Sebagai produser muda, Brown memiliki visi yang jelas tentang jenis konten yang ingin dia ciptakan. "Saya sangat tertarik untuk menciptakan cerita yang bermakna. Saya suka pesan-pesan besar yang dapat menjangkau penonton luas," jelasnya.

Moreover, Brown berkomitmen untuk membuka peluang bagi talenta muda lainnya. Dia menyadari bahwa anak muda sering kali tidak diberi kesempatan karena usia, gender, atau latar belakang mereka. Consequently, melalui posisinya sebagai produser, dia berusaha menginspirasi generasi muda untuk menciptakan kesempatan mereka sendiri.

Salah satu proyek terbarunya, adaptasi novel Nineteen Steps, menunjukkan kedewasaannya sebagai produser. Film yang terinspirasi dari pengalaman neneknya selama Perang Dunia II ini akan diproduksi bersama penulis naskah peraih nominasi Oscar, Anthony McCarten.

Pencapaian di Usia Muda

Prestasi luar biasa telah ditorehkan Millie Bobby Brown sejak usia belia. Namanya tercatat dalam sejarah sebagai orang termuda yang masuk dalam daftar Time 100 Most Influential People pada tahun 2018.

Rekor dan prestasi

Di usia 13 tahun, Brown menjadi salah satu nominator Emmy termuda dalam sejarah untuk kategori Best Drama Supporting Actress. Pencapaiannya mencakup beberapa penghargaan bergengsi:

Pemenang MTV Movie & TV Awards untuk Best Actor in a Show

Screen Actors Guild Award untuk Outstanding Performance by an Ensemble
Kids' Choice Award untuk Favourite TV Actress
Teen Choice Award untuk Choice Sci-Fi/Fantasy TV Actress

Pengaruh di industri hiburan

Notably, pada November 2018, Brown mencatatkan sejarah baru sebagai Duta Goodwill UNICEF termuda sepanjang masa. Dalam perannya, dia aktif mengangkat isu-isu yang memengaruhi anak-anak dan remaja, seperti pendidikan, kekerasan, dan kemiskinan.

As a result dari kesuksesannya, Brown telah menginspirasi berbagai kolaborasi kreatif. Pada tahun 2018, dia berkolaborasi dengan EA Games untuk The Sims 4 Positivity Challenge. In addition, The Hollywood Reporter menempatkannya sebagai salah satu dari tiga puluh bintang Hollywood teratas di bawah usia 18 tahun.

Inspirasi bagi generasi muda

Brown telah menjadi panutan bagi banyak remaja di seluruh dunia. Pesan-pesannya tentang pemberdayaan dan penerimaan diri mendapat sambutan luas, terutama ketika dia berbagi pengalaman mencukur rambutnya untuk peran Eleven.

"Hari ketika saya mencukur rambut saya adalah momen yang paling memberdayakan dalam hidup saya," ungkapnya dalam pesan yang dibagikan kepada 12 juta pengikutnya di Instagram. Dia menekankan bahwa yang terpenting bukanlah penampilan luar, melainkan kepedulian dan kemampuan menginspirasi orang lain.

Proyek Film Terbaru

Tahun 2024 menandai era baru dalam karier perfilman Millie Bobby Brown dengan dua proyek ambisius yang menunjukkan kemampuan aktingnya yang semakin matang.

Damsel di Netflix

Damsel hadir di Netflix pada 8 Maret 2024, menghadirkan Brown dalam peran Princess Elodie. Film yang disutradarai Juan Carlos Fresnadillo ini menawarkan kisah putri yang berbeda dari dongeng tradisional. Notably, Brown tidak hanya membintangi tetapi juga menjabat sebagai produser eksekutif.

Dalam film ini, Brown berperan sebagai putri yang terjebak dalam situasi mematikan ketika keluarga kerajaan mengorbankannya kepada naga untuk membayar hutang kuno. Pengambilan gambar berlangsung di beberapa lokasi menarik, termasuk:

Troubadour Meridian Water Studios di London

Lokasi-lokasi di Portugal seperti Tomar dan Serra da Estrela

The Electric State

Meanwhile, Brown bersiap untuk proyek ambisius berikutnya, The Electric State, yang dijadwalkan tayang di Netflix pada 14 Maret 2025. Film yang disutradarai oleh duo Russo bersaudara ini mengadaptasi novel grafis karya Simon Stålenhag dengan anggaran produksi mencapai IDR 4.756.534,57 juta.

Specifically, Brown memerankan seorang gadis muda yang melakukan perjalanan berbahaya melintasi Amerika yang dipenuhi robot, ditemani oleh robot mainan misterius dan seorang penyelundup yang diperankan Chris Pratt. Film ini menggabungkan unsur fiksi ilmiah dengan petualangan yang menarik.

Kolaborasi dengan sutradara ternama

Above all, kedua film ini menampilkan kolaborasi Brown dengan sutradara-sutradara ternama. Juan Carlos Fresnadillo, sutradara Damsel, memuji dedikasi Brown dalam mengembangkan karakter Elodie. Sementara itu, duo Russo bersaudara, yang dikenal dengan film-film Marvel mereka, membawa pengalaman blockbuster ke The Electric State.

Film ini juga menampilkan deretan bintang ternama seperti:

Stanley Tucci
Giancarlo Esposito
Brian Cox

Alan Silvestri yang pernah menggarap musik untuk Avengers: Infinity War dan Endgame kembali berkolaborasi dengan Russo bersaudara untuk mengkomposisi musik film ini.

Perkembangan Personal Brand

Seiring dengan kesuksesan di dunia hiburan, Millie Bobby Brown telah membangun empire bisnisnya sendiri melalui berbagai inisiatif yang mencerminkan visinya tentang pemberdayaan generasi muda.

Lini bisnis kecantikan

Florence by Mills, yang diluncurkan pada tahun 2019, menjadi bukti kemampuan Brown dalam memahami kebutuhan generasi Z. Merek ini dinamai mengikuti nama neneknya, Florence, yang menginspirasinya untuk merangkul diri sendiri dan melakukan hal-hal yang membuatnya bahagia.

Lini produk Florence by Mills mencakup:

Kosmetik dengan formula "clean beauty"
Perawatan rambut dan tubuh
Parfum dan aksesori kecantikan

Notably, Brown mengakui bahwa dia masih dalam proses belajar tentang industri kecantikan. "Saya tidak tahu banyak tentang kecantikan dan perawatan kulit. Itulah mengapa saya menciptakan ini. Saya akan membawa Anda dalam perjalanan ini bersama saya," ungkapnya.

Kolaborasi dengan brand global

Although masih muda, Brown telah menjalin kemitraan strategis dengan berbagai merek global. Pada tahun 2023, dia memperluas Florence by Mills dengan meluncurkan:

Koleksi fashion yang dirancang khusus untuk Gen Z
Produk perawatan hewan peliharaan melalui Kanine Group

Generally, setiap kolaborasi mencerminkan komitmen Brown terhadap keberlanjutan dan pemberdayaan. Sebagian keuntungan dari brand fashion-nya disumbangkan untuk berbagai organisasi amal, termasuk One Tree Planted, Joey's Friends, dan Girls Inc.

Pengaruh di media sosial

Brown mengambil pendekatan unik dalam mengelola kehadirannya di media sosial. Dia memilih untuk tidak menginstal aplikasi seperti Instagram, TikTok, dan Facebook di ponselnya. Nevertheless, timnya membantu menyaring konten positif, terutama yang berkaitan dengan brand Florence by Mills.

"Saya merasa positif ketika tidak memilikinya di ponsel saya. Saya merasa bisa menjalani hidup dengan lebih percaya diri dan kebebasan mental," jelasnya. Keputusan ini diambil setelah mengalami dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mentalnya.

Similarly, Brown mendorong penggunaan media sosial yang bertanggung jawab di kalangan generasi muda. Dia percaya bahwa platform digital dapat menjadi alat untuk menciptakan perubahan positif dan memberdayakan suara kaum muda, terutama perempuan.

Rencana dan Ambisi Masa Depan

Dengan berbagai proyek yang telah dikonfirmasi hingga tahun 2026, Millie Bobby Brown terus memperkuat posisinya sebagai salah satu talenta muda terpenting di industri film.

Proyek film mendatang

Presently, Brown memiliki sejumlah proyek film yang sedang dalam tahap pengembangan. Enola Holmes 3 sedang dalam proses penulisan naskah di Netflix. Accordingly, Brown akan kembali sebagai produser dan pemeran utama dalam film ini.

Berikut jadwal rilis film-film mendatang Millie Bobby Brown:

Film	Platform	Jadwal Rilis
The Electric State	Netflix	Maret 2025
The Thing About Jellyfish	Universal Pictures	TBA 2025
The Girls I've Been	Netflix	TBA 2025
Nineteen Steps	Netflix	TBA 2026

Pengembangan karier produser

Melalui PCMA Productions, Brown terus mengembangkan proyek-proyek yang memiliki makna mendalam. Salah satu yang paling dinantikan adalah adaptasi novel Nineteen Steps, yang terinspirasi dari kisah nyata neneknya selama Perang Dunia II. Film ini akan diadaptasi oleh penulis naskah peraih nominasi Oscar, Anthony McCarten.

Brown juga sedang mengembangkan proyek adaptasi novel Tess Sharpe, The Girls I've Been. Dalam film ini, dia akan memerankan Nora O'Malley, seorang penipu yang terjebak dalam situasi sandera di bank.

Visi jangka panjang

Undoubtedly, Brown memiliki visi yang jelas untuk masa depan industri film. Dia berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih setara dan inklusif. "Kita sudah terbiasa dengan industri yang didominasi pria, dan dengan hadirnya perempuan muda, saya pikir kita semua bisa bekerja sama secara setara," ungkapnya.

Beberapa fokus utama Brown untuk masa depan:

Menciptakan cerita bermakna yang menjangkau penonton luas

Membuka peluang bagi talenta muda tanpa memandang usia, gender, atau latar belakang
Mengembangkan proyek-proyek yang membawa pesan positif dan pemberdayaan

During wawancara dengan Who What Wear, Brown menekankan pentingnya mendengarkan suara generasi muda dalam industri film. "Penting untuk memiliki kursi di meja ini, untuk didengar, karena bukan hanya kami muda, tetapi kami juga memiliki banyak hal untuk disampaikan dan cerita yang ingin diceritakan," jelasnya.